Visi
Punya visi hidup itu penting, kawan.
Supaya kita nggak akan lupa janji awal kita dengan mimpi. Dengan diri sendiri. Dan dengan masa depan. Dunia dan akhirat. Visi itu dibentuk dengan kesepakatan mereka yang menaruh tanggung jawab masa depan denganmu. Tidak dibentuk sekehendak hati. Tapi atas dasar pertimbangan mereka. Sampai engkau akan tertunduk ta'dzhim mengiyakan, atau melatih diri untuk melapangkan dada saat adanya ketidaksepakatan. Lalu mengamini doa mereka yang menyertai langkahmu.
Visi ini dibentuk supaya kita nggak lupa dengan identitas kita. Jati diri kita. Dan tanggung jawab kita pada diri sendiri. Lingkungan sosial. Keluarga. Visi ini dibentuk supaya kita tidak dan "tidak akan" terpengaruh pada variabel eksternal yang kerap ditemui selama menapaki jalan kehidupan. Supaya kita tetap istiqomah setiap kali ada kehendak diri untuk mundur. Supaya kita tidak menangguhkan diri dalam setiap alasan baru. Supaya kita bisa ingat, ingat selalu. Bahwa mimpi kita terlalu indah untuk digadaikan. Qodarullah, kecuali jika Allah menakdirkan masa depan lain di depan sana. Yang penting adalah usaha terbaik untuk semua itu.
Yogyakarta, 27 Juni 2016.