31 Mar 2019

POSITIF

Dalam satu setengah tahun terakhir, saya memancarkan aura negatif ke seluruh penjuru kolega. Aura depresi, tertekan, stress, dan senyum pahit seolah seluruh beban dipikul seorang diri dalam poros saya seorang. Dalam beberapa posting saya menyadari betul bahwa proses pembelajaran dan adaptasi ini memakan waktu, tenaga, dan emosi. Berkali-kali jungkar balik, terseok-seok, lantas memasang senyum pahit sambal berasumsi segala hal akan baik-baik saja. Seolah masalah ini hanya tentang saya dan dunia saya.

Lantas, melihat ke belakang, saya melihat sosok positif di pojok memori masa sma. Aish, betapa bersemangatnya sosok itu, masa bodo dengan kekonyolan bertubi-tubi, maju terus karena belajar adalah proses seumur  hidup. Dan tiba saatnya dalam beberapa minggu ini saya produktif kembali! Bergulat kembali dengan produktifitas yang terukur dan tertata. Mencoba menjadikan diri lebih bermanfaat, hingga akhirnya aku menemukan ritme 'ini dia yang kucari!'

Kemudian saya bertekad untuk menjadi manusia yang lebih positif memandang hidup. Untuk bisa lebih banyak berbagi dan memberi *bahkan meski sekedar senyum maupun semangat untuk tetap memandang ke depan.

Bismillah!

Islam