Cerpen : Ayah dan Anak Perempuannya Bila Sedang Berdua.
dikutip dari http://kurniawangunadi.tumblr.com/tagged/cerpen
"Ayah, laki-laki yang baik menurut Ayah itu yang bagaimana?", tanya anak perempuannya, puteri semata wayangnya. Sambil menggandeng tangan puterinya yang tak lagi kecil itu, sang Ayah berhenti.
"Laki-laki yang layak dipilih mungkin adalah yang selalu khawatir tidak layak jadi pilihan", sang Ayah menjawab sambil matanya melihat ke langit luas.
"Mungkin?", selidik puterinya.
"Iya mungkin, karena itu hanya salah satu yang Ayah tahu. Selebihnya ayah tidak tahu, karena Ayah tidak pernah menjadi selain itu?", sang Ayah menatap wajah puterinya.
"Menjadi selain itu? Apa Ayah dulu merasa tidak layak?",tanya puterinya sambil mengajak ayahnya duduk di bangku taman.
"Iya, waktu ibumu memilih ayah. Ayah hampir tidak percaya bahwa akan ada perempuan di dunia ini yang bisa menerima Ayah kala itu", sang Ayah menjawab parau. Sambil mengeluarkan foto dalam dompetnya. Foto ia bersama sang Istri.
Puterinya merangkul bahu ayahnya. Ikut rindu pada ibunya yang telah lebih dulu tiada.
"Kalau perempuan yang baik itu yang gimana yah?", tanya anaknya untuk mengalihkan kesedihan.
"Perempuan yang baik bagi ayah adalah perempuan yang sulit dimengerti karena penjagaan dirinya yang bagitu rapi, hingga tak ada celah buat orang lain mengetahuinya", kata Ayahnya.
"Apa seperti Ibu?", canda puterinya.
"Iya kayak ibumu, susah banget dimengerti dulu ketika Ayah mendekatinya, haha. Kamu juga susah dimengerti kayaknya sama laki-laki diluar sana, mirip ibumu", jawab ayahnya.
"Hahaha kan yang bisa ngerti aku cuma Ayah", puterinya memeluk Ayahnya dari samping.
Rumah, 26 Januari 2015 | (c)kurniawangunadi
dikutip dari http://kurniawangunadi.tumblr.com/tagged/cerpen