2 Sep 2011

"lagu anak2" itu harus dikoreksi

ohayo kawaan!

di liburan yang super panjang dan kurang kerjaan pangkat 213x massa bumi (itu planet jupiter...) aku lagi mencari2 kesibukan yang ada. yaap, mengisi dengan lagu itu ternyata bukan sesuatu yang  membosankan juga. pantes aja dunia musik udah mulai diudek2 sama penyanyi lawakan bermodal paras, omsetnya bukan main. jelas begitu kan?

tapi, seiring dengan era globalisasi itu, kita gak boleh yang namanya lupain lagu2 lama, yang menemani kita sewatku tidur atau lagu yang menjadi guru pertama kita (kayak "satu.. satu.. aku sayang ibu.. dua.. dua.. ...) dst.



nah, thats the point. masalahnya aku baru nyadar belakangan ini (sebenarnya sih udah lama cuma baru ada niat lillahi ta'ala untuk curhat sama bintang terdekat di rasi centaurus ini. KAWAN KAWAN! rupanya ada lagu sesat yang jelas2 mengajarkan hal2 yang gak mungkin terjadi di dunia "REAL". wah.. ini bisa dijadiin teori konspirasi dengan niat membodohkan dunia manusia bumi pertiwi.


Ambilkan bulan bu,
Ambilkan bulan Bu
yang slalu bersinar dilangit
Dilangit bulan benderang
Cahyanya sampai ke bintang

Ambilkan bulan Bu
untuk menerangi,
tidurku yang lelap
Dimalam gelap

well, ngerti kan? lagu indah teman tidur segenap anak penjuru sabang merauke.
  1. bulan nggak selalu bersinar di langit. ini cuma berlaku 14 hari sebelum dan sesudah bulan purnama. jelas2 setelah rentang waktu itu, bulan gak bakal ada di langit. kalau ada melulu sih, kapan kita idul fitri kalau hilal aja gak kliatan2.. yoa gak kawan?
  2. ini yang paling fatal nih. bulan gak pernah memancarkan cahaya. toh komponennya batuan semua, there's no internal heat dan yang lebih2nya lagi, di bulan gak ada reaksi fusi nuklir. kalau ada pun, aku ragu revolusi bumi bakal berubah dan ada perubahan musim (kalau massanya cukup untuk itu). yang ada, justru bintang (matahari) yang cahayanya sampai ke bumi.


yang kedua ini lagu (antara) "sadis" dan mengajarkan gimana "cara masak kacau"

Potong bebek angsa, masak di kuali
Nona minta dansa, dansa empat kali
Dorong ke kiri, dorong ke kanan
La la la la la ...

tuh kan,.. ayo perhatiin gimana aja salahnya :
  1. potong bebek angsa. Pikiran pertama seorang anak itu, (bahkan pertama kali aku denger, kupikir) yang namanya "bebek" dan "angsa" itu sama. toh itu lagunya menggabungkan dua objek berbeda tanpa kalimat penghubung (ajieeh) 
  2. er.. sebenarnya sih ini persepsiku sendiri ya. lagu ini "agak sadis" soalnya kayak mengajarkan anak untuk "memotong bebek dan angsa". apa salah mereka?? masalahnya itu, kenapa mereka yang harus jadi KORBAN? (pake caps lock nih) 
  3. kalo ini siih.. coba liat frasanya. potong bebek angsa, masak di kuali. bos, bukan masalahnya sekarang jaman era globalisasi tekhnologi jadi masaknya mesti pake microwave atau "happy call" (itu loh promo beli 2 dapet 1), tapi sejorok2nya makhluk radioaktif itu, kadang ada kalanya kalau "makan binatang" apalagi kayak bebek angsa, bulunya paling gak harus dicabut lah (kalo bahasa kakakku sih "di suirin/swirin" whatever sounds like that)
jadi kawan2, kita sebagai generasi muda, at least harus "mengkoreksi" lagu2 itu. biar anak kecil pun gak harus mengajukan berbagai pertanyaan yang gak berlandaskan apa2, cuma berdsasarkan "apa yang mereka dapat dari lagu" yang padahal itu pun gak bener sama sekali. hohohooo...

Islam