30 Des 2010

black hole 3

halo, kawan. liburan yang cerah dengan langit tanpa awan tanpa cahaya bulan (alias pantulan matahari) dan sebuah keberuntungan mampir 'bentar' dalam hidupku. kalau mataku gak salah dan aku gak buta arah, kmarin malam aku baru aja liat bintang paling terang di rasi orion dengan mata telanjang. BETELGEUS!! hahaha... dan juga beberapa bintang di rasi (kayaknya) gemini, auriga dan camelopardalis. huahaha...

nah, gak selesai2 rupanya bahas black hole karena pemikiran dangkal seorang anak sma sepertiku.
ya, seperti gambar di atas. bayangkan, dan ingat. harus di BAYANGKAN (kayak kata einstein, imagination is more important than knowledge) kalau lingkaran itu adlaah sebuah black hole. dan seperti yang diterangkan pada gambar di atas, adalah batas2 Vesc atau velocity escape yaitu kecepatan yang dibutuhkan untuk melepas gaya gravitasi. contoh ringannya aja, Vesc sebuah roket u/ bertolak melawan gravitasi bumi hingga sampai di angkasa adalah 11km/s. rumusnya seperti yang sudah diajarin di sma, v=akar 2gR (p.s. saya kurang ngerti pakai equation di sini).


nah, masalah black hole, yang terpenting adalah tahu yang mana garis horizon, yakni garis pembatas antara bagian dalam dan luar dari black hole, sebenarnya garis ini nggak kasatmata. Vesc u/ (BAYANGKAN kalau ada sebuah roket bumi masuk pada garis horizon) melepas dari gaya gravitasi besar dari black hole dengan kecepatan atau melebihi kecepatan cahaya alias 300.000km/s. sedangkan u/ melawan gaya gravitasi jika berada di luar garis horizon kurang dari (dan lebih baik jika mencapai) kecepatan cahaya. sedangkan hal yang lebih tidak mungkin lagi adalah menolak gaya gravitasi jika tersedot di singularitas black hole yakni dengan melebihi kecepatan cahaya.

nah, permasalahannya di sini adalah, black hole sendiri memancarkan suatu radiasi sinar-x. dimana, hal yang jelas kita ketahui adalah nggak ada satupun yang bisa terlepas dari gravitasi blackhole, yang bahkan cahaya pun nggak bisa mengalahkannya.

 nah, berdasarkan fakta yang jelas melawan hukum relativitas umum itu, kembali, ilmuwan asal jerman memberikan pemecahannya. werner heisenberg (salah satu list ilmuwan terkeren, masuk ke peringkat tinggi setelah kepler newton dan einstein :p) dan pakar mekanika kuantum ini menyatakan 'hukum ketidakpastian' yakni, sesuatu bisa lebih cepat daripada kecepatan cahaya dalam jarak yang sangat kecil.

dan sebenarnya, sampai sekarang, black hole tetap menjadi misteri terbesar yang harus dipecahkan oleh ilmuwan. karena ribetnya penghitungan antara harus menggunakan rumus mekanika kuantum atau relativitas. mengingat black hole adalah benda masif, berarti bermassa sangat besar seiring dengan menyerap banyak energi. sedangkan inti black hole adalah titik dengan kerapatan luar biasa besar. padahal, kedua hukum ini bertitik tolak sangat besar.

Islam