Mahrom
Perbedaan penggunaan bahasa;
Muhrim : memakai pakaian ihram,
Mahram : orang yang haram untuk dinikahi,
Urgensi untuk mengetahui siapa mahrom kita?
Supaya kita
tahu batasan dalam bersikap kepada orang lain.
Terdapat tiga jenis mahrom;
(a)
Mahrom nasab –perhubungan
darah [QS. an-Nur : 31]
Yang haram untuk dinikahi adalah;
1.
Ayah (ayah/ kakek/ buyut,
dst). Ayah angkat tidak termasuk mahrom
2.
Anak lelaki (anak lelaki/ anak
perempuan/ cucu dari anak lelaki/ cucu dari anak perempuan, dst)
3.
Saudara leaki (saudara
kandung/sebapak/seibu, dst)
4.
Keponakan (keponakan dari
saudara lelaki/keponakan dari saudara perempuan)
5.
Paman (baik dari ibu
/bapak)
(b)
Mahrom persusuan –mahrom karena
persusuan [QS. an-Nisa’ : 23]
Syaratnya ; (1) Telah terjadi proses persusuan 5 kali; (2) Terjadi selama bayi menysui (2 tahun sejak
kelahiran).
Yang haram untuk dinikahi adalah;
1.
Bapak persusuan
2.
Anak lelaki/anak perempuan
persusuan
3.
Keponakan persusuan
4.
Paman persusuan
(c)
Mahrom pernikahan [QS. an-Nur
: 31, an-Nisa : 22-23]
Yang haram untuk dinikahi adalah;
1.
Ibu tiri
2.
Anak tiri
Yang boleh dan tidak boleh dilakukan dengan mahrom
sepersusuan :
1.
Boleh melihat,
2.
Boleh berkholwat,
3.
Boleh bersafar,
4.
Tidak boleh menikah,
5.
Tidak ada hubungan saling mewarisi,
6.
Tidak ada kewajiban
menafkahi,
7.
Persaksian tidak akan
ditolak jika dia seorang yang benar dan menguntungkan, (dalam
persidangan,
biasanya saudara kandung persaksian tidak akan diterima. Artinya saudara
sepersusuan masih bisa diterima persaksiannya)
Hukum wanita dengan mahrom secara umum
1.
Tidak boleh menikah,
2.
Boleh menjadi wali,
3.
Tidak boleh bersafar
kecuali dengan mahrom,
4.
Tidak boeh memperlihatkan
aurot /perhiasan kecuali dengan mahrom
5.
Boleh berkholwat,
6.
Boleh berjabat tangan,
7.
Ada hubungan saling mewarisi,
8.
Ada kewajiban menafkahi,
9.
Persaksian akan ditolak dalam
persidangan
sumber : kajian singkat Ustadzah Fathin Azkiya :)