12 Nov 2010

paradoks satu

halo, kawan? how's life...?

jadi begini, ceritanya. di tengah kebengong-bengonganku meratapi hidup yang flat atau datar nggak berkesan ini (yang bahkan, aku bingung sisi klimaks di hidupku itu apa,sih?), tiba2 terilhami aja... nongol pemikiran aneh.
kakakku bilang, ''aku ini aneh," bahkan kadang aku beranggapan dengan gaya sok keren, "aku ini anak indigo, ya?" amiiin,.. dan jikalau begitu, kuharap bisa memberikan sumbangsih kepada orang lain :)



tentang apa yang disebut ''paradoks umum''. skali lagi, sebuah pemikiran anak bangsa "yang tidak tahu ke arah mana dia akan mengabdi,"
1. have fun???
kawan, tahukah kau? sering aku berpikir, 'apa pemikiranku yang aneh, atau mereka yang tak logis?'
tahu, sebuah kata mujarab yang selalu diucap oleh anak (yang mereka pikir diri mereka itu 'gaul') meski menurutku terdengar konyol. Yup, itulah having fun. having fun. having fun'. sering dipakai, seperti rutinitas minum obat 2x sehari o/ anak masa kini, yang dengan dan karena itu, mereka rela keluyuran di tengah kota demi mencari2 sesuatu yang abstrak, yang bahkan dengan itu, mereka rela mengambang dan mengabaikan cita2 yang terbentang luas itu, demi mencari sebuah kesenangan?
jujur saja, ini pemikiran yang mereka pikir cukup gila namun aku pikir cukup rasional. adalah bahwa saat kesenangan itu bisa didapat dari pergi jalan2 yang bisa dibilang 'mengurangi stress karena sekolah terus'.
masuk akal jika stress karena belajar, namun, pemikiran manusia sepertiku tidak mampu menggapai sampai setingkat itu.
satu hal yang kutahu, bukanlah saat kita menghilangkan rasa stress bersekolah dengan jalan2 nggak jelas tanpa arah tanpa tujuan, uang sekantung nggak bahagian dunia akhirat. tapi, entah hantu apa yang merayap di pikiranku, sampai2 aku terus2an menolak setiap diajak pergi nggak jelas itu adalah kata2 kayak gini,

"dulu, pejuang kita itu membela tanah air mati2an. mereka bersekolah dengan keadaan serba sebatasnya. kalau sekarang kita mudah mendapat ilmu, maka, adalah sulap bagi radjiman widyodiningrat jika tahu dengan sekedar mengirim message di fb bisa mengadakan perundingan BPUPKI, atau dengan George washington yang melihat kita bisa menghubungi orang lain berbeda pulau dalam waktu sepersekian detik. masalahnya, bagaimana cara kita menggunakan dan memanfaatkannya?"

menggunakan dan memanfaatkannya? kini, yang ada itu adalah generasi muda serba ada, tanpa pengetahuan tentang ilmu murni sekalipun. menciptakan generasi muda tanpa moral berilmu praktis, tanpa berpikir efisien namun memilih yang lebih kompleks, tanpa tahu saat tak ada dan mengerti kecukupan adalah bersifat korosif. akan menggerogoti, membuat rapuh, memakan dan menghancurkan.

itulah sedikit gambaran tentang bangsa kita.

ada yang bilang, 'waktu zaman 45, masih ada semangan nasionalisme karena musuh terlihat jelas. namun kini, beban semakin berat, seiring itu, musuh adalah teman dan itu abstrak dan absolut,' itu yang kutahu tentang hidup yang digeluti 'generasi muda PENERUS BANGSA dengan moral dan etika yang buruk.
berharap hari kini terwarnai, tanpa peduli hari esok, membiarkannya tetap menjadi misteri.

bulatkanlah tekad u/ bangsa. kawan, meski sejujurnya masih sulit u/ kukatakan mengabdi pada negara beta, masih ada meski sedikit atau bahkan lebih tipis daripada itu, adalah rasa nasionalisme bercampur rasa iba dengan negeri bersumber daya tak terkira.

i'm yesterday and today is not same. jadikan itu yang akan selalu mengingatmu pada masa depan :)
keep ur spirit on!

Islam